Jumat, 10 Juni 2016

Temu putih (CURZERIF).
Masyarakat sudah banyak yang mempercayai herbal Temu Putih (Curzerif) untuk pengobatan dan pencegahan Kanker dan Tumor




Senin, 06 Juni 2016

Selasa, 31 Mei 2016

CURZERIF Temu putih.
Penderita kanker serviks di indonesia tertinggi di dunia
Suara.com - Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. 

Di Indonesia, setiap tahunnya terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan sekitar 8.000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.

Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks tertinggi di dunia. Pasalnya, kanker ini muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.

Kamis, 28 April 2016

Alamat kantor LPKI (Lembaga Penyuluhan Kanker Indonesia)
Wilayah Jabodetabek
Bintara Jaya BEKASI BARAT.
Hp.085715151906



Selasa, 26 April 2016

DOKUMENTASI LPKI

LEMBAGA PENYULUHAN KANKER INDONESIA

DOKUMENTASI

PT. MOLAX INTERNASIONAL
TANGGAL 14 JULI 2011
 
DHARMA WANITA PERSATUAN 
PERUM BULOG


PT. DOOSAN CIPTA BUSANA JAYA






PENGAJIAN

GEREJA MARIA BUNDA SEGALA BANGSA
KOTA WISATA - CIBUBUR


ARSIP KELURAHAN















CurZeRif (Curcuma Zedoaria )

Diproduksi oleh :
CV. Indoherbal Mandiri Indonesia
POM : TR.093.305.241

Dengan kandungan curcumin sebagai anti inflamasi, curcumol dan Rebosome in acting protein bermanfaat mengobati penyakit:
Kanker & Tumor, gangguan nyeri lambung, nyeri (melancarkan) haid
keputihan, asam urat, diabetes, darah tinggi, kista, myoma.


KOMPOSISI :
setiap 1 kapsul mengandung Curcuma Zedoaria 500 mg.

ATURAN PAKAI :
Aman untuk Pria & Wanita serta Anak-anak usia diatas 7 tahun.

Pencegahan :
1x sehari 1 kapsul diminum setelah makan.

Pengobatan :
3x sehari 1 kapsul diminum setelah makan.

Harga Curzerif Rp.400.000 per Botol
Isi : 90 Kapsul

Kontak Kami :
Curzerif Herbal

LPKI Wilayah Jabodetabek
Hp/Wa 087828762621
PIN BB : 7D0FF6C1

LEMBAGA PENYULUHAN KANKER INDONESIA

SEPINTAS TENTANG TEMU PUTIH CURZERIF

Temu putih (Curcuma zedoaria) adalah tanaman obat tradisional indoneisa. Temu putih (Curcuma zedoaria) tumbuh liar di Sumatra (Gunung Dempo), di hutan jati Jawa Timur, banyak dijumpai di Jawa Barat dan Jawa Tengah, di ketinggian sampai 1000 dpl. Tanaman ini sering dianggap sebagai kunyit putih. Sering pula ia disangka sebagai temu mangga. Padahal tanaman yang dipercaya mampu “membunuh” sel-sel kanker itu adalah temu putih. Tanaman ini masuk dalam spesies
tumbuhan familia Zingeberaceae (tumbuhan semak yang berumur tahunan).
Temu putih yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan orang, dapat tumbuh hingga 1000m dpl, di lahan seperti hutan jati dan tanah penggembalaan. Dalam buku Chinese Medicinal Herb of Taiwan, temu putih memang telah lama dikenal dapat melancarkan sirkulasi darah, antiradang, dan bersifat frimbilonitik (melumatkan bekuan darah).
Herbal yang satu ini tampaknya spesial untuk mengobati penyakit yang terkait dengan kanker dan wanita. Di antara penyakit yang bisa diobati dengan tanaman ini adalah, kanker mulut rahim, kista rahim, nyeri haid, tumaor rahim, pelega perut dan jamu bagi ibu yang melahirkan.
Komponen utama Rimpang Temu Putih adalah Zedoarin dan kurkumin. Zat-zat tersebut ternyata bersifat anti neoplastik, (merusak pembentukan ribosoma pada sel-sel dan jaringan liar) dengan cara meningkatkan pembentukan jaringan fibroblas di sekeliling jaringan tumor/kanker, lalu membentuk lapisan limposit dalam sel-sel/jaringan tumor/kanker dan membungkusnya, sehingga sel-sel/jaringan-jaringan tersebut tidak dapat berkembang, dan memudahkan untuk mengobati penyakit tersebut.
Manfaat utama temu putih :
1. Hepatoprotektor (melindungi fungsi hati)
2. Anti mikroba (antibakteri)
3. Anti radang
4. Anti kanker
5. Antioksidan

TEMU PUTIH YANG SUDAH DI KEMAS 

HERBAL CURZERIF YANG ASLI HANYA BISA DIDAPAT MELALUI 
LPKI (LEMBAGA PENYULUHAN KANKER INDONESIA)

PENYULUHAN / PESAN LANGSUNG :


INFO 0878 2876 2621 (GEMA)









Minggu, 24 April 2016

Kanker Bisa di Sembuhkan dengan Curzerif

Untuk pencegahan tumor dan kanker, cara yang paling penting adalah menghindari unsur karsinogen ini. Cara lainnya adalah mengonsumsi bahan-bahan yang terbukti menghambat atau mencegah pertumbuhan tumor atau kanker.
Bahan-bahan inilah yang disebut antitumor promoter. Salah satu antitumor promoter adalah curcumin (curcuma zedoaria atau temu putih). Menurut penelitian Kuo ML, Huang TS dan Lin JK dari Toxicology College of Medicine, Universitas Nasional Taiwan, curcumin mengandung antioksidan dan juga antitumor promoter. Dalam laporannya yang dipublikasikan di Taipeh, Taiwan disebutkan, curcumin yang digunakan sebagai bumbu dan pewarna makanan itu memiliki zat aktif antioksidan, antiradang, dan antitumor.



Prof. Dr. dr. Sjamsuridjal Djauzi, Direktur Utama RS. Kanker Dharmais (RSKD) mengatakan, Langkah penelitian lainnya, adalah yang dilakukan oleh RSKD bekerja sama dengan Jurusan Farmasi FMIPA UI dan Jurusan Farmasi Universitas Tujuh Belas Agustus. Penelitian itu melibatkan tim yang terdiri atas Wan Lelly Heffen, Dewi Kristanti, Nurhuda, Erilia, Deby, Mirna, dan Ade Novi.
Penelitian mereka berupaya menekan tumor promoter dengan beberapa komponen dari obat hasil alam. Studi fitokimia ini mempunyai keuntungan besar pada aplikasi klinis. Soalnya, daya toksositasnya rendah sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Pengujian potensi sitotoksik beberapa jenis tumbuhan telah dilakukan di RSKD terhadap kanker serviks sel line. Tumbuhan itu antara lain Curcuma zeodoaria (temu putih), Curcuma domestica (kunyit), dan Curcuma mangga (temu mangga), serta Phaleria macrocarpa Boerl. (mahkota dewa).
Dari penelitian tersebut, ternyata rimpang segar temu putih mempunyai potensi mematikan sel kanker di atas 50 persen. Kemampuan ini pada konsentrasi 50, 100, 150, dan 200 mikrogram/ml. Sedangkan untuk sediaan jadi temu putih mempunyai potensi kematian sel kanker diatas 80% pada dosis yang sama. Kesimpulan dari penelitian tersebut, jenis-jenis tumbuhan alam ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi antitumor promoter. Ini dilakukan sebagai pengobatan suportif pada kanker.